20’s Confusions

Bernadetha Maria
3 min readJan 15, 2021

For all my fellow 20’s out there, pernah gak sih ada di titik dimana kalian mengalami kebingungan tentang apa yang akan kalian lakukan di dalam hidup?

Hampir semua teman menjawab pernah, bahkan tidak sedikit yang sedang ada di masa tersebut. Bingung tentang apa yang mereka mau, apa yang mereka cari, apa yang akan mereka lakukan, atau apa yang harus mereka lakukan.

I, personally, as I writing this I am also at the state of not having any idea of what am I gonna do in my life. Or even worse, I don’t even know what do exactly my heart want. I never felt like this before so it feels like I’m losing myself and don’t have the control to take my ass back on track.

As a thinker, masa-masa seperti ini menjadi masa yang cukup menguras energi. I keep searching for the answer about what the hell is happening to me and forcing myself to figure things out clearly, immediately.

As I aware with my own confusion, saya banyak bertanya dan mencari pada teman dan orang-orang yang saya anggap sudah jauh lebih ‘berpengalaman’ dalam hidup. Mengambil kesempatan untuk sejenak melakukan perjalanan, bertemu orang baru, bertukar pikiran, dan melihat bagaimana orang-orang hidup dengan jalan yang berbeda-beda tentunya. Melihat dengan sedikit lebih jelas tentang bagaimana mereka memandang hidup yang mereka jalani.

And I came to one predictive answer to my or our confusion.

We have too many choices.

Setelah kita menginjak umur 20 tahun, atau rata-rata setelah kita lulus dari bangku kuliah kita punya banyak pilihan untuk menjadi apapun yang kita mau. Life offers us so many opportunities and choices, and we, as a greedy human being tend to strive to be everything while we all totally aware that we can not do everything and be everything.

Dengan pilihan yang begitu banyak ditawarkan oleh dunia luar, kita diharuskan memilih dengan bijak satu pintu yang akan kita jalani. And as we all know, every single thing comes with its consequences. And there we are : various choices — a desire to achieve everything — a must to choose only one or two — a must to take the consequences from it. Lalu begitulah, kita berkutat dengan pikiran masing-masing, menimbang jalan yang paling searah dengan diri kita dan apa yang kita yakini sekaligus memberi makan ego dan gengsi yang mungkin ingin kita capai dan tunjukan, sekaligus menimbang segala konsekuensi yang harus diambil dari setiap keputusan. Disitulah kadang kita menemukan idealisme berbenturan dengan realita. Lalu berusaha menyelaraskan semuanya namun hanya berujung pada kebingungan yang terus berputar disitu-situ saja.

Benar-benar menyadari apa yang kita rasakan menjadi penting untuk benar-benar mengetahui apa yang ingin kita jalani di dalam hidup. To take a step back is necessary sometimes in order to see a bigger picture and be able to listen deeply to the voice within. Dan semua saran ‘jalani saja’ menjadi satu-satunya saran yang semakin masuk akal untuk bisa dipertahankan. Seorang teman pernah bilang “when you confuse, do not stop. Just take a step back or slowing down, but DO NOT STOP”.

I am writing this doesn’t mean that I’ve already found the answer to my questions. I’m still stuck in the middle of my confusion, yet I’m trying to embrace it and fully accept it mindfully. To be okay with its presence, and to be prepared for what life might surprise me.

So hey, hang in there.

--

--